Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

Semarak Upacara HUT RI ke-80 di Sekolah Perguruan Buddhi

Senin, 8 September 2025 14:01 WIB 0 Komentar 2

Halo sobat Buddhi! Namo Buddhaya. Dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI,

Sekolah Perguruan Buddhi mengadakan upacara pada 17 Agustus 2025 di lapangan Universitas Buddhi Dharma. Upacara ini dihadiri oleh petinggi-petinggi Yayasan Boen Tek Bio, kepala sekolah, para guru dan karyawan, serta siswa/i Sekolah Perguruan Buddhi. Upacara ini dilengkapi para guru yang memakai baju adat, penampilan marching band Perguruan Buddhi, dan persembahan Tim Choir SMA Perguruan Buddhi. 

Di bawah teriknya matahari pagi, upacara dibuka dengan pengenalan petugas beserta posisinya. Dilanjutkan dengan persembahan lagu Mars Perguruan Buddhi oleh tim paduan suara. Setelah itu upacara dimulai dengan khidmat. Pasukan pengibar benderanya terdiri dari siswa/i SMA dan SMK Perguruan Buddhi. Upacara juga dilengkapi dengan Tim PMR SMA Perguruan Buddhi untuk menangani siswa yang sakit.

Di upacara kali ini Bapak Sudadi Lawita, S.E., berkesempatan membaca naskah proklamasi. Tidak lama dari itu pembina upacara yaitu Bapak Friska Ong, S.Kom., MMSI menyampaikan amanat bahwa Frans dan Alex Mendur adalah dua tokoh yang diam-diam mengabadikan momen Presiden Sukarno. Jika tidak ada Frans dan Alex Mendur, tidak akan ada foto Presiden Sukarno yang kita kenang saat ini. Pengorbanan mereka mungkin sedikit, tetapi sangat bermanfaat bagi kita. 

”Frans dan Alex mendur adalah orang yang sangat berjasa dengan kameranya, dengan cintanya terhadap negeri ini, dengan perjuangan tanpa pamrih, tanpa apapun terpikir oleh dia, yang penting adalah cinta terhadap bangsa ini,” kata Pak Friska. Ia juga menambahkan bahwa Alex dan Frans Mendur adalah orang asli Minahasa. Artinya apapun dan darimanapun suku kita, cintailah negara ini. Pada penutup amanatnya, Pak Friska berharap agar siswa/i dapat menjaga dan mencintai Sekolah Buddhi. 

Usai amanat, seluruh peserta upacara menyanyikan lagu Hari Merdeka dan menyaksikan pelepasan burung merpati. Upacara ditutup dengan membacakan doa Namakāra Gāthā secara bersama-sama. Dari acara ini kita dapat menyimpulkan bahwa upacara kemerdekaan menjadi simbol rasa syukur dan penghormatan kepada para pahlawan. Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk terus menjaga persatuan dan semangat kebangsaan demi Indonesia yang lebih maju.

Ditulis oleh Julian Januardi dan Ericho Alvyan Suwandy 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru