Rehat sejenak setelah pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum!

Apa itu Asesmen Kompetensi Minimum?

AKM merupakan bagian dari Asesmen Nasional (AN) yang menggantikan Ujian Nasional (UN) bagi siswa di jenjang dasar hingga menengah.

Mari kita mengenal lebih jauh mengenai AKM!

Asesmen Kompetensi Minimum atau yang biasa dikenal sebagai AKM adalah salah satu penilaian yang merupakan bagian dari Asesmen Nasional (AN). Asesmen Nasional lebih luas daripada AKM. Dilansir dari artikel Arif Riska Nurcahyo di academia.edu, Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah dari jenjang dasar hingga menengah. Penilaian mutu satuan pendidikan ini didasarkan pada hasil belajar siswa yang mendasar, yaitu literasi, numerasi, dan karakter, serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Nah, kita sudah jauh lebih mengerti mengenai AKM

Sesuai dengan Permendikbudristek nomor 17 tahun 2021 tentang Asesmen Nasional (AN AKM).

AN AKM dilaksanakan pada suatu jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal; dan program pendidikan kesetaraan jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur nonformal, AN AKM dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.

Menunjukkan semangat belajar dalam mengikuti Asesmen Kompetensi Minimum dalam jangka waktu dua hari pada 28—29 Agustus 2023 siswa dan siswi SMA Perguruan Buddhi telah menyelesaikan tes berbasis komputer yang mencakup tes literasi, numerasi, dan survey.

Apa sebenernya tujuan dari AKM?

Tim jurnalistik telah mengirimkan tim jurnalis untuk meliput salah satu pembina AKM SMA Perguruan Buddhi juga siswa dan siswi yang mengikuti AKM

“Penilaian AKM bertujuan untuk mengukur kemampuan sekolah di bidang akademik dan hasil AKM akan dianalisis untuk mengetahui kompetensi sekolah dibidang literasi, numerasi juga survey.” Jawab bu Siti Rusmiatun dalam wawancara eksklusif dengan tim jurnalis SMA Perguruan Buddhi.

Wah! ternyata AKM sangat penting untuk mengukur kemampuan sekolah dan juga kualitas siswa!

AKM diikuti sebanyak 45 siswa dan siswi, beberapa diantaranya juga diwawancarai mengenai pengalaman mereka dalam mengikuti AKM di kelas sebelas (XI)

Segalanya telah disiapkan mulai dari tryout yang difasilitasi sekolah juga soal-soal yang mereka akses secara mandiri lewat internet.

Begitulah kesiapan mereka mengenai AKM, tidak hanya kesiapan mereka juga mendapatkan manfaat ketika mengikuti AKM.

Siswa dan siswi SMA Perguruan Buddhi mendapatkan manfaat dari ujian AKM, selain mengasah kemampuan literasi dan numerasi mereka juga mengatakan soal-soal AKM bisa menambah wawasan karena dalam soal literasi ditampilkan banyak bacaan mengenai isu-isu terkini.

Beberapa kesulitan pun di alami siswa dan siswi seperti, tidak semua soal berhubungan tetapi, ada beberapa soal yang melibatkan materi yang sedang dipelajari

Begitu kira-kira hasil wawancara yang dilakukan setelah AKM selesai dilaksanakan.

Banyak orang bertanya-tanya, mengapa hanya kelas sebelas saja yang mengikuti ujian asesmen? tidak kelas sepuluh juga kelas duabelas.

Dalam wawancara bersama dengan ibu Siti Rusmiatun, beliau menjelaskan bahwa kelas sebelas dianggap sudah cukup mengenal sekolah dengan baik sedangkan kelas sepuluh adalah masa dimana mereka masih banyak beradaptasi dengan lingkungan sekolah juga kelas duabelas telah melewati fase mengenal lingkungan sekolah, jadi kelas sebelas adalah tingkatan yang dianggap matang dalam mengenal lingkungan sekolah.

Jelas bukan mengenai AKM juga rasa penasaran bagaimana AKM itu?

Semoga AKM yang berlangsung tahun ini mendapatkan hasil yang lebih memuaskan dari tahun sebelumnya.

Oleh Fanny Kurnia