Perayaan Hari Asadha 2569 BE
Halo sobat Buddhi, Namo Buddhaya!
Pada 8 Agustus 2025, SMA Perguruan Buddhi telah memperingati salah satu hari raya umat Buddha, yaitu Asadha 2569 BE di Vihara Padumuttara. Hari Asadha biasanya jatuh pada bulan Juli hingga Agustus, yang bertujuan untuk memperingati pertama kali dibabarkannya khotbah Sang Buddha kepada 5 anggota Sangha.
Acara dimulai dengan persembahan lagu “Hadirkan Cinta” oleh Jocelyn. Acara pun dilanjutkan dengan kegiatan prosesi puja atau persembahan 5 simbol Buddhis, meliputi :
- Pelita (lilin) melambangkan penerangan terhadap kegelapan batin
- Dupa melambangkan kemurnian dan hubungan spiritual dengan Sang Buddha
- Air melambangkan kerendahan dan kesucian hati
- Bunga melambangkan ketidakkekalan
- Buah melambangkan bentuk persembahan kepada Sang Buddha

Selanjutnya, sambutan oleh Ibu Ir. Retno Widyastuti, M.M. selaku Kepala Sekolah SMA Perguruan Buddhi dan Bapak Edy Kurniawan, S.E., M.M. selaku Direktur Utama Perkumpulan Boen Tek Bio. Diharapkan bahwa acara hari Asadha ini dapat berjalan dengan baik hingga akhir acara.
Kemudian, siswa/i mulai membacakan paritta suci dari paritta Namakara Patha hingga Saccakirya Gatha. Setelah itu, siswa-siswi melakukan kegiatan meditasi dengan merenungkan hari Asadha. Acara juga diselingi persembahan lagu ke-2 oleh Jocelyn.
Bhikkhu Sangha memasuki ruangan Dhammasala, lalu para siswa-siswi melakukan permohonan Dhamma dengan membacakan paritta Pancasila-Aradhana dan Dhammadesana-Aradhana yang dipimpin oleh pemimpin puja. Kemudian, Bhikkhu Gunasilo mulai membabarkan khotbah mengenai peristiwa pada hari Asadha.

Apa itu hari Asadha?
Hari Asadha merupakan hari untuk memperingati 3 peristiwa penting, yakni :
- Pemutaran roda Dhamma untuk pertama kalinya (Dhammacakkapavatana Sutta)
- Terbentuknya anggota Sangha
- Lengkapnya Triratna
Pada bulan Purnama Sidhi, Buddha telah memancarkan 5 warna sinar sesuai dengan bendera Buddhis, yaitu biru, kuning, merah, putih, dan jingga. Buddha juga membabarkan khotbah pertama kali kepada 5 anggota Sangha di Taman Rusa Isipatana, Benares. Khotbah tersebut berisi 4 Kesunyataan Mulia, antara lain :
- Dukkha (Penderitaan)
Sang Buddha berpendapat bahwa terdapat 7 hal yang harus diperhatikan, yaitu :
- Dilahirkan
- Usia tua
- Sakit
- Kematian
- Berkumpul dengan orang yang tidak disukai
- Berpisah dengna orang yang dicintai
- Tidak tercapainya yang diinginkan
- Sebab Dukkha
Penderitaan disebabkan oleh nafsu keinginan (Tanha) seseorang.
- Lenyapnya Dukkha
Untuk menghilangkan Dukkha, tentunya kita harus menghilangkan nafsu keinginan.
- Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha
Dalam hal ini, kita harus mempraktikkan 8 Jalan Mulia (roda Dhamma) dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun Bapak Wira Fernandes, S.Pd., M.Pd. selaku Direktur Operasional Perguruan Buddhi yang turut hadir dan memberikan beberapa quiz mengenai khotbah yang telah disampaikan.
Selanjutnya kita telah tiba di akhir kegiatan. Acara pun ditutup dengan pembacaan paritta kembali oleh pemimpin puja dan sesi foto bersama seluruh siswa/i beserta para guru.

Dengan merayakan hari Asadha ini, kita dapat merenungkan dan mengingat kembali peristiwa bersejarah ketika Sang Buddha memutarkan roda Dhamma untuk pertama kalinya kepada 5 anggota Sangha. Tidak hanya itu, kita juga dapat berusaha mempraktikkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh tekad.
Oleh Angelina Koesoemo dan Meirita Thio Nant
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini