BERITA

Detail Berita

MPLS SMA Perguruan Buddhi, Sekolah Ku Aman Tanpa Bullying

Selasa, 30 Juli 2024 12:09 WIB
216 |   -

Halo semuanya! Namo Buddhaya. Tentunya kalian tahu bahwa SMA Perguruan Buddhi telah melaksanakan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Nah, kira-kira apa saja ya kegiatan para peserta didik baru pada tanggal 16-17 Juli 2024 atau hari kedua dan ketiga MPLS?

Sebelum kegiatan MPLS dimulai, para peserta berbaris dan melakukan morning prayer. Kemudian, para peserta bersiap untuk melakukan senam bersama di lapangan.

 Sebelumnya, kegiatan ini sudah diberitahukan terlebih dahulu, sehingga para peserta bisa mempersiapkan diri dari rumah. Kegiatan senam sangat bermanfaat bagi tubuh karena dapat meningkatkan kesehatan. Senam yang dilakukan yaitu senam Gemu Fa Mi Re (Maumere) dan senam Pramuka. Setelah selesai senam, peserta diberi waktu istirahat untuk minum dan mengganti seragam.

Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian materi oleh Miss Yulianti, S.Pd. dengan tema “Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif, Berkebhinekaan, dan Aman.” Sebagai awalan, Miss Yuli bertanya kepada seluruh peserta MPLS apakah hari kedua menyenangkan? Tentunya mereka menjawab dengan semangat dan mereka merasa nyaman berada di lingkungan SMA Perguruan Buddhi. Kemudian, Miss Yuli mulai menyampaikan materi yang tentu berkaitan dengan kegiatan MPLS. Beliau mengajak peserta didik bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkebhinekaan, dan aman.

Inklusif sendiri memiliki artian menyeluruh. Menyeluruh maksudnya melibatkan peserta didik untuk menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan tentram. Lingkungan belajar yang inklusif adalah menciptakan lingkungan belajar bersama yang mudah diakses dari berbagai keberagaman dan perbedaan, serta latar belakang. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua merupakan semboyan bangsa Indonesia. Dalam hal ini kita harus berbaur, serta tidak memandang perbedaan dalam pembelajaran dan lain-lain. Aman memiliki artian tidak ada gangguan, hambatan, dan rasa takut. Sekolah tidak dapat disebut aman jika para peserta didik takut untuk pergi ke sekolah.

Dari hal-hal yang telah disampaikan, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan. Bahwa lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang bebas dari kekerasan fisik, psikis, dan diskriminasi, serta adanya kebijakan yang mengandung kekerasan. Miss Yuli mengajak kita semua untuk tidak menjadi pelaku kekerasan. Mengapa demikian? Karena maraknya kasus pembullyan dan kekerasan di Indonesia, yang seharusnya sekolah menjadi rumah kedua yang menguatkan kita dan menjadi tempat yang nyaman untuk menempuh ilmu. Penyebab dari kekerasan tentu saja karena adanya perundungan, kesenjangan, kesengajaan, dan berasal dari sebuah candaan.

Maka dari itu mari kita menjadi pelajar yang baik dan tidak melakukan perundungan serta tidak menjadi pelaku kekerasan. Ciptakan lingkungan belajar yang indah dan nyaman bagi setiap individu di sekolah. Pada akhir materi yang diberikan oleh Miss Yuli, beliau mengajak calon siswa/I SMA Perguruan Buddhi untuk mengucapkan slogan “SMA Perguruan Buddhi! Sekolah Ku Aman Tanpa Bullying!”

Pemberian materi dilanjutkan oleh Miss Theresia, S.Pd, M.M. yang mengajak peserta didik baru untuk menonton film pendek bersama dengan tema “Pencegahan Kekerasan” dan ulasannya. Dalam film pendek tersebut diceritakan bahwa ada seorang siswi SMA yang membuat video tentang edukasi di media sosial, namun siswi SMA ini terkena bully oleh para seniornya di sekolah. Akhirnya senior tersebut dipanggil ke ruang guru karena melakukan pembullyan dan kekerasan hanya karena kesenangan mereka saja. Kesimpulan yang dapat diambil dari kisah tersebut adalah jangan melakukan kekerasan dan perundungan kepada siapapun karena akan merugikan nama baik kita sendiri dan juga nama almamater kita. Marilah menjadi siswa/I yang selalu memanusiakan manusia di dalam kehidupan kita.
Usai menonton film pendek, Miss Dian Nofita Sari, S.Pd. M.M. memberikan materi yang mengajak peserta didik baru untuk mengembangkan komitmen dan harapan melalui kotak dan pohon harapan. Beliau mengingatkan untuk menjaga komitmen dan mampu untuk berharap, tujuan dari berharap adalah untuk maju dan melangkah. Peserta diminta untuk menulis harapan mereka selama 3 tahun belajar di SMA Perguruan Buddhi. Tulislah harapan dengan sebebas-bebasnya, dengan apa yang memang kita inginkan. Saat kita menulis harapan, secara tidak sadar kita sudah menulis komitmen dan komitmen tersebut harus dijaga demi harapan yang tercapai. Nantinya tulisan peserta didik akan dimasukan kedalam kotak harapan dan ditempel di pohon harapan yang terletak di mading SMA Perguruan Buddhi. Semoga harapan yang ditulis dapat tercapai dan tidak hanya sekedar kata. Nikmati setiap prosesnya dan tetap menjadi siswa/I yang menjaga komitmen. Dalam wawancara dengan salah satu peserta didik baru yaitu Chelsea, ia menyampaikan bahwa hal yang ingin dia raih saat akan menjadi siswi SMA Perguruan Buddhi adalah bertambahnya wawasan yang banyak.

Setelah rangkaian materi yang telah disampaikan. Peserta didik baru akan berlatih yel-yel. Namun sebelum itu, Manajemen Perguruan Buddhi akan memperkenalkan Perkumpulan Boen Tek Bio (BTB) dan kiprah dalam dunia pendidikan kepada peserta didik baru. Tim manajemen menjelaskan tentang Sekolah Perguruan Buddhi yang sangat erat hubungannya dengan Perkumpulan Boen Tek Bio atau lebih dikenal dengan Klenteng Padumuttara yang berada di Pasar Lama. Sehingga Perkumpulan BTB ingin memajukan pendidikan dan akhirnya dibentuklah Sekolah Setia Bhakti, Sekolah Perguruan Buddhi, dan Universitas Buddhi Dharma.

Para peserta diberikan waktu untuk istirahat. Setelah istirahat selesai, Miss Umu Zakiyah, S.Pd. memberikan materi tentang kampanye anti kekerasan di media sosial. Miss Umu memberikan himbauan untuk materi dari beliau harus dibuat praktek berupa poster selama 15 menit. Setiap satu kelompok membuat 2 poster dan dikumpulkan keesokan paginya. Lalu, diupload dalam sosial media dengan caption #SekolahKuSekolahAman.

Miss Silvy Destianingsih, S.Pd selaku Ketua Duta Anti Bullying juga memberikan materi tentang deklarasi anti kekerasan. Terdapat juga kehadiran dari Duta Anti Bullying dan kegiatan memasang poster bentuk-bentuk kekerasan di sekolah. Duta Anti Bullying hadir untuk memberi tahu tugas-tugas sebagai Duta Anti Bullying. Siswa/I yang berperan antara lain:

  1. Darren Aditya Samali XI A2
  2. Ken Satyara Tathagata XI A2
  3. Felica Jeanet XII IPA 1
  4. Steven Tenusa XII IPA 2
  5. Jessen Yusuf XII IPS 1
  6. Veranessia XII IPS 1
  7. Rachel Victoria Wonua XII IPS 2

Duta Anti Bullying memberikan edukasi dan penyadaran kepada siswa/I SMA Perguruan Buddhi terkait pembullyan. Duta Anti Bullying berperan sebagai tempat untuk melaporkan apabila ada kasus bullying, melindungi korban bullying, sebagai mediator atau pihak menengah, memberikan dukungan kepada korban bullying, meminta empati dan bimbingan untuk memperjuangkan integritas dan kesatuan di lingkungan sekolah, dan sebagai tempat nyaman bagi tiap individu dalam bercerita pengalaman masing-masing. Untuk mendeklarasikannya, peserta diminta untuk menandatangani deklarasi anti perundungan dan dianggap tidak akan melakukan kekerasan di lingkungan Sekolah Perguruan Buddhi.

Setelah para peserta menandatangani deklarasi anti perundungan, calon siswa/I SMA Perguruan Buddhi mengadakan foto bersama dengan Duta Anti Bullying di lapangan SMA Perguruan Buddhi dan kembali ke ruang kelas untuk doa pulang bersama. Kegiatan MPLS hari kedua selesai sampai di sini. Dengan bimbingan dari para anggota osis, kegiatan MPLS dapat berjalan dengan lancar. Anggota osis yang mendampingi kegiatan MPLS juga mendapatkan kesan yang baik dari siswa/I SMA Perguruan Buddhi. Tentunya kegiatan yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat bagi setiap individu, serta menambah pengetahuan mereka mengenai bullying.

Hari kedua MPLS tak kalah seru ya dari hari pertama! Tentu saja peserta didik baru masih semangat untuk menjadi siswa/I resmi SMA Perguruan Buddhi. Pada tanggal 17 Juli 2024 atau hari terakhir kegiatan MPLS, peserta didik baru langsung diberi materi oleh Sir Arfian Agus Prabowo, S.Pd tentang kepramukaan. Peserta didik baru diperkenalkan dengan dasar-dasar pramuka, jadwal pramuka di SMA Perguruan Buddhi, atribut lengkap seragam pramuka, dan lain-lain. Sir Arfian juga meminta para peserta didik baru untuk sudah memakai seragam pramuka dengan atribut lengkap di minggu depan.

Tak lupa dengan pesan dan saran, Sir Arfian memberikan pesan bahwa utamakan lah yang wajib dan saran nya adalah, aplikasikan dasa dharma dalam kehidupan sehari-hari.

Setelah Sir Arfian memberikan materi tentang “Pengenalan Pramuka”, osis memberi waktu para peserta didik untuk mempersiapkan yel-yel kelompok nya masing-masing selama 5 menit saja. Para peserta didik baru mulai mengumpul bersama kelompok nya dan mulai menyiapkan yel-yel untuk ditampilkan di depan teman-teman dan mentor osis yang nantinya akan dinilai ya. Tak terasa 5 menit sudah berlalu dan akhirnya mereka mulai menampilkan yel-yel nya satu persatu secara bergantian.

5 menit yang berharga dan akhirnya terselesaikan dengan baik, semua ini hasil Kerjasama mereka yang sangat terasa! Para peserta didik SMA Perguruan Buddhi tentu saja sangat kompak!

Setelah mereka menampilkan yel-yel, waktunya serius ya! Kali ini akan ada pemberian materi oleh Romo Rudy Arijanto dan Sir Andreas, S.Ag, M.Pd.B dengan mengambil tema yaitu “Sikap Mental Beragama”. Eits, sebelum ke materi nya, salah satu peserta didik baru Bernama Heagen yang diwawancara, ia mengucapkan, “Pengalaman ku di MPLS SMA Perguruan Buddhi sangat seru dan menyenangkan dan aku paling suka ketika kita bermain games dan diajak keliling SMA!” seru nya. Wah sobat buddhi, ternyata calon siswa/I SMA Perguruan Buddhi sudah merasa semangat sejak hari pertama ya!

Nah, mari kita lanjut kepada materi yang akan dibawakan oleh Romo Rudy dan Sir Andreas. Romo Rudy Arijanto adalah seorang dosen di Universitas Buddhi Dharma yang mengajar di bidang IT, keren sekali ya Perguruan Buddhi ini sobs! Sementara Sir Andreas adalah guru agama buddha di SMA Perguruan Buddhi yang telah membantu banyak siswa/I kejalan yang lebih baik dari sebelumnya.

Romo Rudy mengajarkan peserta didik baru untuk memiliki sifat toleransi, saling menghargai dan menghormati orang lain, serta saling membantu. Tak luput dari negara kita yang beragam ini. Mari budayakan saling menghargai orang lain! Karena sejatinya setiap orang memiliki kepercayaan nya masing-masing dan aturan dari kepercayaan nya tersebut dan kita tidak mengetahui apa akibat nya bila kita melanggar aturan nya. Romo Rudy Arijanto dan Sir Andreas telah selesai memberikan materi dan akan ada materi dari Dokter UKS Sekolah Perguruan Buddhi loh! Siapa ya kira-kira dokter nya? Yuk tetap baca artikel ini!

Dokter Mariani Puspita Subrata, M.M adalah seorang Dokter yang bertugas di UKS Sekolah Perguruan Buddhi. Beliau ditemani oleh Drs. Kosmas Sihotang atau lebih akrab disapa dengan sebutan Sir Hotang. Sir Hotang merupakan guru SMA Perguruan Buddhi yang mengajar Pelajaran fisika. Dokter Mariani menjelaskan tentang beberapa penyakit seperti HIV dan AIDS yang sangat berbahaya bagi manusia. Dokter Mariani juga memberikan materi tentang Kesehatan remaja seperti perubahan fisik remaja laki-laki dan perempuan, perubahan psikis, dan lain-lain. Beliau juga menghimbau untuk tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat menimbulkan penyakit tersebut. Beliau memberikan informasi tentang gejala dari penyakit tersebut dan cara menghindarinya. Sir Hotang juga ikut menjelaskan bahwa kita harus merubah pola hidup kita menjadi lebih baik dan sehat serta menjaga imun tubuh tetap kuat.

Pemberian materi untuk hari terakhir MPLS ini pun berakhir dan sebelum kegiatan MPLS ini berakhir, para peserta didik baru memberikan surat kepada para mentor osis yang telah membantu dan ikut membimbing mereka sampai akhirnya nanti menjadi siswa/I resmi SMA Perguruan Buddhi! Tak lupa untuk mengabadikan moment indah ini, peserta didik baru dan osis berfoto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan!

Kenangan seperti ini akan menjadi bagian dari hidup yang sangat terasa rindu nya setelah menamatkan Pendidikan sebagai seorang pelajar.

Sebelum kita mengakhiri Kegiatan MPLS ini, peserta didik baru yang Bernama Fatma akan memberikan kesan dan pesan nya selama mengikuti kegiatan MPLS di SMA Perguruan Buddhi loh sobs! Fatma mengucapkan, “Kesan dan pesan yang ingin aku sampaikan adalah, selama MPLS disini seru banget! Karena acara nya tidak membosankan dan banyak hal-hal menarik juga yang bisa aku dan teman-teman dapatkan disini!” Fatma terlihat sangat senang telah memilih SMA Perguruan Buddhi sebagai tempat ia menempuh Pendidikan ya sobs!

MPLS SMA Perguruan Buddhi resmi ditutup pada tanggal 17 Jui 2024 di lapangan SMA Perguruan Buddhi, pada pukul 12.30 WIB. Ibu Ir. Retno Widyastuti, M.M selaku kepala sekolah SMA Perguruan Buddhi serta Pembina upacara penutupan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA Perguruan Buddhi Tahun Ajaran 2024/2025 mengucapkan selamat bagi para peserta didik baru yang berstatus calon siswa/I SMA Perguruan Buddhi kini berubah menjadi siswa/I resmi SMA Perguruan Buddhi.

Beliau mengucapkan bahwa kegiatan MPLS ini tak hanya kegiatan biasa tetapi sangat bermakna dan memiliki banyak manfaat yang akan membantu diri sendiri. Beliau meminta kepada para peserta didik baru untuk menolak kerasa perundungan dan kekerasan. Semoga dengan apa materi yang telah disampaikan dapat dicerna dengan baik dan dilaksanakan dalam kehidupan, terkait dengan bertata krama dan sopan santun serta cara bersikap yang baik dan benar dalam membawa nama alma mater sekolah dan diri sendiri.

Sekali lagi, Ibu Ir. Retno Widyastuti, M.M mengucapkan selamat bergabung kepada 80 siswa/I baru SMA Perguruan Buddhi dan akan mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMA Perguruan Buddhi.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah SMA Perguruan Buddhi resmi ditutup dengan simbolis kepada 2 orang speserta didik baru. Beliau mencopot kartu tanda peserta yang diikuti dengan para peserta didik baru lainnya. Dengan ini, Kegiatan MPLS resmi ditutup.

Setelah melewati hari demi hari, tak terasa kegiatan MPLS sudah ditutup dan selamat bagi para peserta didik baru yang telah berusaha dan tetap semangat dalam mengikuti kegiatan ini! Mari menjadi pelajar yang mengetahui tata krama dan sopan santun sebagaimana mestinya seorang pelajar!

 

By Keizha & Audrey


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini