Membentuk manusia menjadi insan intelektual yang penuh kebajikan
Halo, sobat Buddhi! Namo Buddhaya.
Pada tanggal 30 Juli 2025, SMA Perguruan Buddhi mengadakan seminar dengan topik yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat bagi para siswa/i SMA Perguruan Buddhi. Seminar ini membahas tentang “Mental Health” dengan narasumber Ibu Hanlie Muliani, M.Psi., yang merupakan Founder of Sahabat Orang Tua dan Anak, serta Co-founder School of Child School of Teens. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa/i mengenai pentingnya kesehatan mental, serta memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang berbagai aspek kesehatan mental termasuk cara menjaga dan meningkatkan kesehatan mental terutama dalam kalangan anak-anak sampai remaja, serta mengenal gangguan mental dan cara mengatasinya.
Sebelum seminar dimulai, acara dibuka oleh pembawa acara. Setelah sesi pembukaan singkat selesai, Ibu Hanlie selaku narasumber dalam seminar ini memasuki ruangan.
Beliau memulai pemaparan materi dengan menjelaskan kepada siswa/i tentang perbedaan antara masalah mental dan gangguan mental. Beliau menyampaikan bahwa masalah mental dan gangguan mental adalah dua hal yang berbeda. Masalah mental cenderung lebih ringan dibandingkan dengan gangguan mental. Selain itu, beliau juga menampilkan sebuah PowerPoint yang menggambarkan tentang emosi pada remaja dan kematangan otak pada masa remaja. Beliau menjelaskan bahwa remaja sangat mudah dipengaruhi oleh emosi karena pemikiran rasional mereka masih dalam tahap perkembangan, sehingga cenderung lebih banyak merespons dengan emosi daripada logika.
Beliau juga menjelaskan tentang pentingnya memahami otak remaja dan emosi. Salah satu bagian otak yang berperan penting adalah prefrontal cortex, yang berhubungan dengan kemampuan fungsi eksekutif (executive function skills), antara lain:
1. Kontrol diri
2. Mengelola diri
3. Pertimbangan moral
4. Membuat rencana
5. Fokus
6. Kemampuan berpikir fleksibel dan kompleks
7. Kemampuan untuk menembus tujuan dan mencapainya
Selanjutnya, beliau membahas mengenai task switching atau pergantian tugas, yang sering disalah artikan sebagai multitasking. Ternyata, melakukan pergantian tugas secara terus-menerus dalam waktu yang bersamaan sangat berbahaya. Hal ini tidak hanya mempengaruhi konsentrasi dan efisiensi, tetapi juga meningkatkan stres dan potensi terjadinya kesalahan. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang istilah “Acedia” yaitu suatu keadaan psikologis dimana seseorang merasa lesu dan tidak peduli. Gejala ini dapat menyebabkan kurangnya perhatian terhadap tugas sehari-hari serta munculnya perasaan ketidakpuasan.
Ibu Hanlie juga menampilkan banyak video yang relevan dengan tema yang dibawakannya. Salah satu video yang ditayangkan membahas tentang bagaimana mood kita mempengaruhi kemampuan dalam mengerjakan tugas sehari-hari, Beliau juga memberikan tips agar dalam mengerjakan suatu hal, kita tidak bergantung pada mood. Tips yang beliau sampaikan adalah bahwa kita perlu mencoba, bahkan memaksa diri untuk bergerak dan melakukan aktivitas positif, meskipun sedang berada dalam mood yang tidak baik.
Ibu Hanlie juga menyampaikan, “Masalah bisa hadir dalam berbagai bentuk, baik masalah besar maupun masalah kecil. Ketika menghadapi masalah besar, kita membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitar, seperti keluarga, teman, dan lainnya. Jangan sampai kita menghadapi masalah besar itu sendirian.”
Beliau juga mengingatkan bahwa jika kita sedang menghadapi suatu masalah, jangan sampai kita melukai diri sendiri. Melukai diri sendiri bukanlah solusi, karena itu hanya akan memindahkan sebuah masalah, bukan mengatasinya. Oleh karena itu, sebaiknya kita belajar atau kita bisa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang sehat dan positif.
Materi kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan individu yang mempengaruhi cara berpikir, merasa, dan bertindak. Pentingnya kesadaran akan kesehatan mental perlu ditingkatkan, baik melalui edukasi, dukungan sosial, maupun layanan kesehatan yang mudah diakses. Seminar ini bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa/i Sekolah Perguruan Buddhi. Tetapi juga mendorong siswa/i untuk menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menambah wawasan tentang berbagai jenis gangguan mental, seminar ini juga membantu kita memahami bagaimana cara menghadapi tekanan, stres, dan kecemasan secara sehat. Selain itu, seminar ini mampu membuka pola pikir untuk lebih peduli terhadap diri sendiri dan orang lain.
Ditulis oleh Aurellia Suswanta & Cahaya cinta Abhinanda putri
Komentar (0)